Senin, 29 Desember 2008

SAMBIL NUNGGU HASIL PINJAMAN (3)

Ada lampu hijau seperti itu buru-buru deh teman-teman dihubungi, supaya teman saya juga segera hubungi tamunya yang dulu. Read More..

SAMBIL NUNGGU HASIL PINJAMAN (2)

Saya kaget mendengar jawaban dari tamu itu. Mau tahu tidak, berapa jumlah pinjaman yang tamu sebutkan itu? dan untuk apa dia pergunakan uang itu.

Akhirnya si tamu itu bercerita, bahwa dia dari salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran minyak. (Wow ...)
Untuk mempersiapkan project di awal tahun 2009 dia membutuhkan Pinjaman Modal Kerja sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah bo..). Nah, kedatangan dia itu karena janji-janji karet dari teman saya itu.

Singkat ceritanya ... saya teringat satu teman, dimana dia pernah bercerita tentang pinjaman dana, kerjasama dll dengan angka yang M ... M ... gitu. Lantas saya tanyakan kepada si tamu itu tentang data-data yang dia punya atau proposal yang ada. Kebetulan proposal itu ada di teman saya. Setelah saya baca (sok ngerti), memang ada berkas-berkas SPK terdahulu hingga US $ 13.000.000.00 lebih dalam salah satu proyeknya. Terus untuk tahun 2009 ada sekitar lebih dari sekian lah. Pantas dia perlu segitu gede, dibanding proyeknya memang kecil sih pinjamannya. Tapi kalau buat saya ngimpi saja beloon tuh.

Singkat ceritanya lagi di fotocopy tuh proposal, langsung diantarkan kepada teman (tapi lupa nanyain no hp si tamu itu). Setelah beberapa hari proposal itu masuk, teman memberi khabar. Katanya mengenai jumlah tidak ada masalah, bahkan dia tanya apa cukup segitu? (walah...). Cuman SPK untuk tahun 2009 tolong segera disiapkan. Ada lampu hijau seperti itu buru-buru deh teman-teman dihubungi, supaya teman saya juga segera hubungi tamunya yang dulu. --->
Read More..

Minggu, 28 Desember 2008

SAMBIL NUNGGU HASIL PINJAMAN (1)

Kurang lebih sepuluh hari sebelum tulisan ini ada. Waktu itu saya sedang berkunjung kepada seorang teman di wilayah Jakarta Selatan (mohon maaf alamat tidak saya sebutkan rinci). Ada sedikit urusan usaha yang sedang dirintis bersama dia. Tidak teresa telah berapa jam di lewati saking asyiknya melihat gambaran rencana usaha bersama yang sedang di rintis itu.

Selepas ashar kalau tidak salah waktu itu, datang seorang tamu menanyakan nama teman saya itu. Teman saya mendatangi tamu itu. Kelihatannya mereka sudah saling mengenal lama. Soalnya mereka lantas ngobrol segitu seriusnya. Saya di tinggal begitu saja, karena penasaran saya pun mencoba mendatangi teman saya dan tamu itu sambil bersalaman. Rupanya teman saya dan tamu itu tidak merasa keberatan dengan kehadiran saya disitu. Malahan saya di ajak terlibat dalam obrolan mereka.

Pertama-tama saya hanya senyum-senyum saja sambil mengangguk-anggukan kepala, sebagai tanda ikut mengamini apa yang tamu itu ceritakan. Lama-kelamaan saya mulai mengerti tentang apa yang mereka obrolkan, ternyata teman saya itu terlanjur berjanji sama tamu itu. Bahwa dia akan memperkenalkan dengan seseorang yang bisa memberikan pinjaman berupa investasi. Karena penasaran, sayapun menanyakan soal pinjaman itu. Pinjaman itu untuk apa dan berapa jumlahnya?

Saya kaget mendengar jawaban dari tamu itu. Mau tahu tidak, berapa jumlah pinjaman yang tamu sebutkan itu? dan untuk apa dia pergunakan uang itu?

tunggu dulu ya ... Saya keburu laper ingin makan dulu.
Read More..